Tukang Elektronik Menjadi Orang Terkaya di Amerika

Senin, 29 November 2010 - 16:11 wib

Sehat Sutardja
Saat bersekolah di SMA Kanisius sekira 30 tahun lalu, dia selalu membawa tas echolac berwarna hitam yang bentuknya sangat kaku. Tubuhnya kurus, berkaki panjang, dan berkacamata tebal.

Kendati begitu, dia sangat bersemangat. Kalau bicara, nadanya selalu berenergi dan dia sangat pintar. Dia selalu menolong teman-temannya. Rumahnya terletak di daerah Jakarta Kota. Jika ada praktikum elektronika yang rumit, dia selalu lebih cepat selesai. Keahliannya di bidang elektronika didukung rumahnya yang tidak jauh dari pusat pertokoan Harco di Glodok sehingga dia lebih cepat mendapatkan komponen elektronika. Sosok kurus yang berkacamata tebal itu adalah Sehat Sutardja, yang 10 tahun lalu menggemparkan Amerika Serikat (AS) sebagai anak muda paling kaya, di bawah usia 40 tahun. Nama Sehat Sutardja mungkin terdengar asing di telinga sebagian besar orang Indonesia. Tetapi, tidak di kancah global.

Apalagi, pada 2007 majalah Forbes memasukkan Sehat sebagai salah satu orang terkaya di Negeri Paman Sam. Sehat adalah pendiri Marvell Technology Group, salah satu perusahaan semikonduktor terbesar di dunia. Sehat mendirikan perusahaan ini bersama saudaranya, Pantas Sutardja. Kisah dua bersaudara kelahiran Jakarta yang sukses mendirikan perusahaan di AS itu menjadi inspirasi masyarakat di dalam negeri. Di perusahaan yang didirikan sejak 1995 itu, Sehat menjadi CEO dengan jumlah karyawan mencapai 5.000 orang. Pria kelahiran Jakarta, 9 Juli 1961 silam, ini memang luar biasa. Kecemerlangannya mencapai sukses di Negeri Paman Sam layak mendapatkan decak kagum.

Sehat yang memiliki nama lahir Tjioe Siu Wen yang semasa kecilnya tinggal di Jalan Kebon Jeruk XIV No 1, Jakarta Barat, meraih penghargaan atas 150 paten dan salah seorang fellow The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Sehat dikenal sebagai seorang yang meraih penghargaan sebagai Inventor of the Year oleh the Silicon Valley Intellectual Property Law Association. Sehat mampu membuktikan, menjadi kaya tidaklah mesti dimulai menjadi pengusaha. Namun, kesuksesan di bidang akademik juga amat mendukung. Sehat tercatat sebagai alumnus Iowa State University untuk S-1 dan University of California, Berkeley, untuk gelar master dan doktoralnya di bidang teknik elektro dan ilmu komputer.

Setelah meraih gelar sarjana dari University of California, Sehat menikahi Weili Dai dan kini dikaruniai dua putra, Christopher dan Nicholas, yang dua-duanya juga kuliah di perguruan tinggi yang sama seperti orang tuanya. Namun, jangan salah. Riwayat pendidikan Sehat di bidang teknik elektro justru dimulai di Jakarta. Sewaktu usia 14 tahun dia lulus dari lembaga Kursus Radio Gembira di Jalan Gajah Mada 213, Jakarta Kota, tahun 1975 silam, untuk ijazah reparasi radio transistor. Kini Sehat telah menjelma sebagai salah seorang konglomerat di AS. Beragam predikat diraih Marvell sebagai perusahaan maupun Sehat secara pribadi.

Di antaranya, Sehat terpilih sebagai orang terkaya peringkat 374 dalam daftar 400 orang terkaya di AS versi majalah Forbes. Forbes juga menobatkan Sehat sebagai orang terkaya ke-891 di dunia pada 2007. Sementara, Marvell Technology terpilih sebagai salah satu dari 400 perusahaan terbesar di dunia tahun 2006 dan 2009. Tahun 2010 Sehat tercatat memiliki pendapatan sebesar USD1.642.000 atau sekira Rp16,4 miliar per tahun, dengan rincian gaji sebesar USD 657.000 dan bonus USD 985.000 per tahun. Nama Sehat juga tercantum dalam majalah Forbes dengan kekayaan bersih USD1 miliar atau sekira Rp10 triliun. Dia masuk dalam kategori Exclusive Billioners Club untuk pertama kalinya pada 2007.

Perjuangan Sehat bersama tiga orang teman menembus industri semikonduktor di AS bisa menjadi inspirasi. Dia sebelumnya bukan siapa-siapa yang kemudian menjadi orang besar. Hanya dalam waktu 10 tahun, setelah didirikan tahun 1995, Marvell berkibar sebagai perusahaan yang paling dipercaya publik. Beragam media skala internasional, mulai Forbes hingga Bloomberg, pun menuliskan kisah sukses Sehat dalam merintis kesuksesannya. Selain sebagai Presiden Direktur Marvell, Sehat menjabat Presiden dan CEO pada Marvell Semiconductor Inc sejak 1989–1995, Manajer dan the Principal Project Engineer at 8x8 Inc, dan Dewan Penasihat pada of ICCP Venture Partners Inc yang berkantor di Silicon Valley.

Bahkan, pada Maret 2009 University of California menobatkan Sehat bersama istrinya dan kakaknya sebagai orang yang mendonasikan sebesar USD20 juta untuk pendirian laboratorium pembuatan nano di universitas tersebut. Padahal, ketika usianya masih 12 tahun, Sehat menganggap keahliannya dalam melakukan bongkar pasang gelombang radio pendek dan regulator voltase hanyalah main-main. Apalagi bagi orang tua Sehat, elektronik saat itu belum menjanjikan sebagai salah satu bidang karier yang menghasilkan. Namun, Sehat kecil sudah memiliki impian untuk mendesain dan membuat peralatan elektroniknya sendiri meski orang tuanya berpikir bahwa elektronik tidak akan banyak memberikan peluang ekonomi bagi Sehat, kecuali hanya sebagai tukang reparasi televisi.

“Mereka menginginkan saya menjadi seorang dokter,” ujar Sehat sebagaimana dilansir Bloomberg. Segala macam kesuksesan yang diraih Sehat bukan tanpa perju angan. Selain karena otaknya yang encer, Sehat membangun bisnisnya benar-benar dari bawah dan jatuh bangun. Sehat adalah cerita sukses perjuangan seorang imigran dari Indonesia dengan mengandalkan ilmu pengetahuan. Dia hijrah ke AS saat berusia 19 tahun. Dia pun memilih tinggal dan menjadi warga AS. Bersama kakaknya, Pantas Sutardja, Sehat mendirikan Marvell Technology Group, perusahaan yang terdaftar dan go public di indeks bursa Nasdaq New York Stock Exchange.

Piranti Marvel
Bukan cuma itu, Marvell tercatat sebagai one of the best managed company in America dan menjadi kampiun di semi-conductor company top ten list. Usai menamatkan sekolah di SMA Kolese Kanisius, Jakarta, Sehat yang bermodalkan semangat, melamar di University of California, Berkeley, AS. Diterima di universitas bergengsi tak berarti jalan hidup Sehat lurus-lurus aja. Pada 1995, Sehat berpikir bahwa bila ingin sukses dia harus memiliki perusahaan sendiri. Bersama kakaknya, Pantas Sutardja, dan istrinya, Weili Dai, mereka mengumpulkan uang lalu mendirikan perusahaan TI, Marvell Group.

Tahun-tahun awal dilalui dengan berat. Mereka bekerja tak kenal waktu siang dan malam demi kesempurnaan produknya.

Post a Comment

0 Comments