MI Realita Pendidikan Islam

>> Friday, January 30, 2009

Hari ketiga KKK kami masih pemantapan program untuk menentukan sasaran, lokasi dan anggaran agar nantinya program yang dilakukan adalah problem solving atas permasalahan warga, sehingga perlu adanya prioritas masalah dalam pembuatan program. Saya bersama Mba Eva yang berasal dari bidang kesehatan mengobservasi Madrasah Ibditadiyah (MI) Cokroaminoto dan konsul ke Dokter Nur. Kondisi MI yang kurang layak dijadikan sebagai sarana pendidikan.

Kondisi sekolah yang mirip dengan imajinasiku ketika membaca kisah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata bahkan lebih dari perkiraan. Kondisi fisik bangunan yang kurang, fasilitas pendukung yang tidak memadai, atap yang bocor sehingga hanya beberapa orang tua saja yang merelakan anak mereka untuk menimba ilmu di sana. Ya..itupun karena mereka tidak memiliki cukup dana untuk memberikan pendidikan yang lebih layak dari MI tesebut. Padahal usia dini merupakan usia yang sangat potensial untuk mencetak generasi bangsa agar terbentuk pribadi dengan intelektual yang tinggi dan juga BERMORAL serta BERKEPRIBADIAN LUAR BIASA. Terlebih di era sekarang yang semakin 'aneh', sehingga dibutuhkan penerus yang tangguh.

Namun, tujuan orang tua mereka adalah mendidik anak dengan keperibadian agama yang kuat melalui pendidikan Islam sejak dini. Sedangkan pendidikan umum, mereka dapat diperoleh dengan kelas tambahan yang diberikan guru MI seusai sekolah. Sehingga mereka tetap menjadi generasi penerus bangsa yang handal secara Rohani dan Akal.

Post a Comment

0 Comments