Saya Seorang Mantri

Suatu saat ketika saya jaga malam, seorang keluarga pasien mendekati dan mengatakan”Pak mantri, infusnya habis”, ujarnya dengan nada santai. Saya yang saat itu sedang membaca buku di nurse station (ruang jaga perawat) sempat terkejut juga mendengar ucapan tersebut. Bukan karena dia mengganggu keseriusan aktifitasku dalam memahami tulisan karya Smeltzer, tapi sebutan mantri yang ia ucapkan itulah yang membuatku sedikit tersontak
Selama beberapa saat, saya masih terbayang sebutan itu, bahkan mungkin sampai saat ini sayapun masih belum percaya menjadi seorang mantri seperti yang ia katakan. Ya, Gak percaya, itulah yang saya rasakan. Entah, apakah saya kurang percaya diri atau kenapa. Meraih gelar sebagai seorang mantri nampaknya ada beban tersendiri bagiku. Bahkan sampai sekarangpun (sampai tulisan ini diterbitkan), saya masih gak percaya menjadi seorang mantri. Sosok yang melaluinya Alloh berikan kesembuhan kepada klien, sosok yang melaluinya Alloh mengangkat semua keluhan klien dan melalui tangannya ia ajarkan kehadiran Alloh dalam semua proses sakit dan sehat sebagai nikmat yang harus disyukuri. Sosok yang sabar dalam merawat saudaranya tanpa mengharapkan apapun, hanya berharap bahwa kau akan segera sembuh dan beraktifitas seperti biasanya, berkumpul bersama keluarga dan bercanda ria seperti sedia kala. Menjadi jiwa yang senantiasa menuntut ilmu agar kelak engkau akan senantiasa aman dengan asuhan keperawatan yang diberikan hingga kesembuhan segera tercapai dengan kepuasan pelayanan yang ia berikan.
Sebelumnya, menjadi mantri gak pernah terpikirkan dalam benakku. Namun ketika profesi kujalani, semuanya semakin terbuka. Menjadi seorang mantri adalah sebuah penghargaan terbesar yang harus disyukuri.

Karena ilmu keperawatan mengajarkanku arti kehidupan
Karena ilmu keperawatan mengajarkanku arti sebuah kehadiran dan kematian
Karena ilmu keperawatan mengajarkanku kemandirian
Karena ilmu keperawatan mengajarkanku arti sebuah kasih sayang dan
Ilmu ilmu keperawatan membawaku pada kebesaran sang pencipta

Teruntuk saudara-saudaraku penerus generasi keperawatan, yakinlah jalan ini penuh dengan hikmah yang patut kau syukuri. Jalani dengan penuh kayakinan, INILAH JALANKU…!!!


Post a Comment

0 Comments