Akhir Profesi

Oleh : Muhammad Badrushshalih

Hari ini terasa ringan sekali beban di pundakku. Satu tahun sudah perjalanan profesi ini kujalani dan hari ini adalah hari terakhir semua rutinitas profesi itu. Ya…katanya seh profesi ini akan menjadi sebuah kenangan tersendiri bagiku. Ternyata benar. Hari ini, kumulai menangis mengakhiri perjalalan indah bersama saudara yang terbentuk dari asa, balutan emosi dan berbagai perasaan yang membuat kami semakin menyatu dengan mereka. Semua memori indah itu terputar dalam benakku menemani perjalanan kembali ku ke Purwokerto.
Memori indah itu dibuka dengan cerita awalku masuk ke Jurusan Keperawatan ini yang merupakan awal langkahku bisa merasakan profesi bersama saudara-saudara baruku. Ya..kegembiraan ibu dan bapak ketika kululus seleksi tahap awal di kampus pinky ini. Kegembiraan yang tak ada tara. Terasa kehangatan pelukan kasih sayang ibu setelah bapak menelpon pihak universitas dan mengatakan aku lulus masuk ke kampus itu. Ucapan syukur terlontar dari mulut bapak yang setelah mendengar anak bontotnya ini lulus seleksi. Kemudian beliaupun mengecup keningku sebagai rasa cintanya kepadaku. Kobaran semangat itu tumbuh dengan balutan kasih sayang mereka. Percaya diri menjadi Perawat Professional di kemudian hari.
Besarnya cinta mereka membuat ku dapat bertahan menyelasikan study Sarjana Keperawatan hingga profesi. Ya, perjalanan yang tidak singkat kurasa. Hal ini sangat terasa oleh bapak yang senantiasa menelponku dan menanyakan kapan aku pulang.
Aktivitasku selama profesi memang sulit untukku pulang ke kota asalku. Gimana bisa, tiga jam perjalanan pulang itu cukup menguras waktuku bercanda ria bersama mereka. Ditambah lagi dengan tugas serta absensi profesi yang menuntutku untuk senantiasa hadir. Tidak hadir satu kali, mengganti 2 kali, dua kali tidak masuk, 4 kali ganti di luar jadwal seharusnya. Belum lagi rutinintas rumah sakit yang berjubel.
Tidaaaaaaaaakkkkkkkk…………..kkkkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!
Semuanya kalau dipikir-pikir malah menjadi ribet. Gimana enggak. Selain tugas akademik, aktivitas rumah sakit kadang menjadikanku naik pitam dengan semua aktivitas yang seharusnya tidak aku lakukan. Atau emang karena caranya saja yang kurang baik ya??? Whatever lah, yang pasti Alloh telah memberikan kekuatan padaku untuk dapat menikmati semuanya hingga sebuah gelar baru (Ners) tersanding di belakang nama pemberian orang tuaku. Alamdulillah..
Tetesan air mata itu semakin deras menemani perjalananku kembali ke kota satria Perjalanan itu semakin terasa berat. Tak terasa butiran bening jatuh membasahi kaca mata hitam yang kupakai guna melawan teriknya sang mentari di siang itu. Kegembiraan yang kurasakan dari cinta orang-orang disekitarku, ibu, bapak, AA dan saudara-saudara profesi serta semua orang yang Alloh berikan telah mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan ini. Kalian mengajarkanku arti kasih sayang, pentingnya sikap menghargai, pentingnya komunikasi serta semua hal yang tak kurasakan di bangku akademik.
Jiwa semakin terbuncah ketika mengingat tahun lalu bapak tak menemaniku untuk menikmati kegembiraan atas kelulusanku. Beliau yang betapa gigihnya menemaniku saat tes kesehatan di Purwokerto ini. Lelah setelah bekerja seharian tak menyurutkan semangatnya untuk menghantarkanku menuju pintu kesuksesan. Kelelahan itu sangat nampak darinya, namun tak sedikitpun beliau mengeluh atas kelelahannya itu.
Akupun tak kuasa untuk bisa menghadirkan senyumannya dalam hari kegembiraanku saat itu, karena senyuman terakhir yang kulihat darinya ialah ketika ia kembali pada-Nya, kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa akhir Ramadhan tahun lalu. Kini kuhanya bisa mendo’akan agar apa yang telah ia berikan padaku dan keluarga serta amalan beliau semasa hidup dijadikan cahaya dalam kehidupan barunya.  Amin…
Teruntuk saudara-saudaraku, semua ini akan senantiasa kita kenang dan semuanya menjadi indah ketika puzzle-puzle memori itu kita rangkai di kemudian hari. Merangkai kenangan yang telah kita susun dalam puzzle kehidupan kita, bernama profesi.
Terima kasih ibu…..bapak….aa…atas cintanya
Dosen atas support dan bimbingannya, maaf kami selalu merepotkan …
Pembimbing klinik tak akan lupa juga atas semua pengalaman klinik yang Ruarrrrr......biassaaaaaaaaa..baik yang di RS banyumas, Margono, Harapan Kita Jakarta, RS Jiwa Surakarta, SLB Yakult, PAUD Pelangi
sahabat…serta saudara baruku…Selamat, kalian adalah Perawat Profesional yang di tunggu di belahan dunia manapu. Yakinlah kawan, mereka membutuhkan kita.
Saudaraku di Pamijen......never ending story (apalagi yang kecantol disana he..he...)
Rekan sejawat UGM, terima kasih sudah berbagi pengalaman dn ilmunya...
serta semua yang tak dapat saya sebutkan satu persatu...jazakumulloh khoir, Smoga Alloh membalas kebaikannya


N E V E R  E N D I N G  S T O R Y

Post a Comment

0 Comments