It's The best for me

Oleh : Muhammad Badrushshalih

Masih inget aja dan tentunya akan selalu diingat mengenai pilihan jalan hidupku. Tahun 2005 lalu, ketika aku mulai memiliki sebuah kebebasan untuk memilih jalan hidup, memilih jurusan kuliah. Keluarga sama sekali tidak memberikan masukan ataupun saran mengenai jurusan yang aku pilih. Jangankan jurusan, bahkan untuk menyarankan masuk ke universitas manapun TIDAK SAMA SEKALI. 
Kebingungan akan banyaknya pilihan membuatku kewalahan dan hanya kepada Allohlah tempatku meminta. Dengan berbekal petunjuk-Nya dan ketenangan hati, aku memulai untuk melangkah mengikuti ujian masuk Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) tahap pertama. Waktu itu dinamakan ujian masuk gelombang pertama (UM 1).
Pertimbangan kenapa aku memilih universitas ini yaitu universitas ini adalah universitas pertama yang menyediakan ujian masuk di Cirebon saat itu. Kedua aku telah memiliki sedikit gambaran mengenai lingkungan kampus yang berada di Purwokerto ini. Karena saat sebelum ujian, ada kumpulan mahasiswa Cirebon yang kuliah di UNSOED. Mereka menamai diri dengan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Cirebon (IPMC). Mereka mempromosikan UNSOED serta semua mengenai Purwokerto. Hal yang membuatku menarik ialah biaya kuliah dan juga biaya hidup yang sangat murah. Ya,,meskipun anak bontot, akupun gak mau terlalu banyak merepotkan orang tua ataupun keluarga dengan biaya hidup yang mahal. Pertimbangan ketiga  dan tentunya menjadi FAKTOR UTAMA, takdir (ketentuan) Alloh terhadap jalan hidupku. Jadi inget do'aku ketika hendak masuk perguruan tinggi untuk memberikan tempatku kuliah yang tempat tersebut menjadikanku semakin dekat dengan-Nya, membuatku mandiri dan membutku lebih dewasa. Alhamdulillah, Keperawatan UNSOEDlah tempat istimewa itu.
Awal perjalanan hidup di Purwokerto membuatku merasa nyaman. Awal menginjak kota satria ini, ku ditunjukkan dengan kesejukkan lingkungan kaki Gunung Slamet. Agustus tahun itu memberikan perasaan yang nyaman bagiku. Warga yang begitu ramah, lingkungan yang asri ditemani butiran embun yang menemani perjalananku untuk memenuhi tes kesehatan dan wawancara di RS Margono Soekardjo di suatu pagi saat itu. Kesan indah yang membuatku menyatu dengannya.
Perjalanan spiritualkupun mulai kurasakan disini. Perasaan berbeda yang dirasakan ketika kuberada di lingkungan kutinggal. Masjid Fatimatuzzahra menjadi tempat ku memperoleh keindahan Islam. Alloh memberikan kenikmatan beribadah dan keindahan Islam melalui masjid tersebut. Melalui saudara-saudara baruku dan lingkungan yang memberikan kepribadian Islami yang secara tidak langsung mengajarkanku. Pengembangan potensi dirikupun dimulai melalui masjid ini.
Saudara seiman yang membuatku merasa dekat dengan-Nyapun semakin banyak Alloh berikan ketika aku mulai aktif di sebuah unit kegiatan mahasiswa (UKM) Jurusan Keperawatan, Media Dinul Islam (MEDIS).   Saat itu aku bersama teman-teman yang memiliki visi yang sama di kampus membuat UKM tersebut. Alloh memberikan kenikmatan kembali melalui MEDIS. Rekan-rekan memberikan amanah kepadaku untuk mengembangkan MEDIS. Aku yang masih awam mengenai organisasi, saat itu belajar terjun langsung mengenai kepemimpinan, kerja sama dan berbagai hal mengenai organisasi.


Alloh sangat sayang sama saya
Ketika kumerasa sendiri, jauh dari keluarga, Alloh memberikan saudara-saudara yang senantiasa mengingatkanku, memitivasiku dan mengajakku pada kebaikan. Subhanalloh....Terlebih ketika kumulai mengenal rekan-rekan unit kegiatan kerohanian di tingkat universitas. Masya Alloh, mereka memiliki semangat dakwah yang luar biasa. Betapa malunya saya dengan mereka yang sungguh sangat luar biasa. Semangat dakwah, kepedulian terhadap sesama, hapalan qur'an, dan yang tak akalah dengan mahasiswa lainnya adalah kemandirian serta prestasi akademik yang sungguh luar biasa. Diantara mereka tak jarang menjadi kepercayaan bagi dosen-dosen di kampus. Baik sebagai rekan dalam karya tulis, penelitian ataupun dalam mengasisteni praktikum. Mereka memang sungguh luar biasa. Bahkan mereka adalah orang-orang terbaik di kampus mereka masing-masing. Mereka para penerima beasiswa. Masya Alloh...Aktivis Berprestasi. Mereka yang senantiasa menjadi inspirasiku.
Bahkan di akhir kuliah sarjanaku, sebuah beasiswa Alloh berikan kepadaku. Beasiswa unggulan mahasiswa. Sebuah beassiwa yang diberikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) kepada mahasiswa aktivis. Alhamdulillah. Alloh selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya, bukan memberikan apa yang selalu kita minta.

It's The best for me
Ya, itu semua adalah sebagian nikmat Alloh yang diberikan selama kuberada di kota mendoan. Disaat kegundahanku untuk keluar jurusan dan mengelak sebagai seorang [calon] perawat, Alloh kemudian memberikanku banyak kenikmatan. Kenikmatan yang tak akan pernah tergantikan dengan kenikmatan duniawi alinnya. Belum tentu ketika kumemilih keluar dari keperawatan, aku akan merasakan berbagai keindahan dan kenikmatan semuanya ini.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

Astaghfirulloh...
Ya...Alloh
Engkau Maha Pencipta. Engkau yang menciptakan hamba. Engkau yang telah menuliskan semuanya mengenai hamba dalam lauhil mahfudz-Mu. Hamba tak berdaya atas semua ketentuan-Mu. Engkaulah Maha Mengetahui atas apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Mu. Hamba hanya dapat berserah diri pada-Mu atas semua ketentuan yang telah Engkau tetapkan
Ya...Rabb. 
pautkanlah hati hamba pada orang-orang yang senantiasa mengingat-Mu, senantiasa menyeru pada agama-Mu yang senantiasa berjuang di jalan dakwah ini...


Cirebon, 10.20 pm

Post a Comment

0 Comments