Kenikmatan Awal

Alhamdulillah, akhirnya langkah awal pendidikan profesi ners ini selesai juga. Yupz, di stase kebutuhan dasar Manusia (KDM) yang berjalan selam 3 minggu ini kami memulai untuk mengetahui dunia kami secara nyata di lapangan. Ya, dunia keperawatan dan dunia kesehatan secara umumnya. Kami diberikan kesempatan untuk orientasi mengenal dunia rumah sakit. Kami diberikan kebebasan (dalam batasan sesuai dengan aturan RS lho) untuk mengaplikasikan semua ilmu yang diperoleh selama 4 tahun di dunia akademik.
Tentunya dunia akademik dan lapangan ada beberapa hal yang berbeda. Mulai dari ilmu keterampilan dalam praktek yang di akademik gak ada sampai bagaimana kami dapat mengambil hikmah kehidupan di ini. Nampak jelas yang namanya ilmu keperawatan memang benar-benar dibutuhkan seni tersendiri dalam memberikan pelayanan kepada saudara kita yang sakit. Misalkan saja ketika kami akan memberikan obat injeksi kepada pasien. Kami gak hanya sekedar nyuntik belaka, tapi juga bagaimana komunikasi terapeutik itu dilakukan agar klien memang benar-benar dianggap ada. Bayangkan saja, ketika kita menjadi seorang pasien, kemudian ada seorang perawat yang tiba-tiba datang nyuntik tanpa basa-basi (alias komunikasi terapeutik). Pasti 100% Anda akan merasa aneh dan gak suka dengan sikap perawat tersebut, bukan??Bisa-bisa tuh pasien bukannya sembuh, eh..malah tambah parah deh. Inget lho, psikologi pasien juga perlu kita bina hubungan dengan baik. Nah..itulah pelajaran pertama dan kedua yang akan didapat ketika di lapangan nanti,
sikap empati terhadap pasien dan komunikasi terapeutik.
Yang pastinya masih banyak lagi keterampilan yang belum pernah didapatkan di akademik, disini akan kita dapatkan. Kita akan tersadar bahwa ilmu yang diperoleh selama 4 tahun itu gak ada apa-apanya. Kita harus sadar bahwa ilmu itu terus berkembang. Apabila kita tidak menggunakan ilmu tersebut, maka ingatlah bahwa ilmu yang diperoleh tidak akan bermanfaat. Oleh karenanya, pelajaran ketiga dalam stase KDM adalah
teruslah menggali ilmu dan mengembangkannya. Jangan pernah lelah untuk belajar, belajar dan belajar mengenai duniamu (apalagi akhirat kelak, dunia abadi yang telah menunggu kahadiran kita).
Di dunia lapangan ini kami diberikan buku panduan praktik klinik keperawatan terpadu (PKKT) dengan tujuan dalam pelaksanaan di lapang kami lebih terarah dan memperoleh keterampilan dasar sebagai bekal menuju stase selanjutnya yang telah menanti. Buku pedoman ini berisi berbagai kompetensi yang akan didapatkan selama di RS. Oleh karenanya, setiap awal pekan sebelum ke pasien kami diberikan tugas membuat laporan pendahuluan mengenai pasien kelolaan individu dilihat dari sudut pandang gangguan kebutu dasar manusia. Beberapa diantaranya meliputi kebutuhan oksigen, nutrisi, eliminasi, cairan dan elektrolit, kenyamanan dan rasa aman, pengontrolan infeksi, mobilisasi juga istirahat dan tidur. Kami diberiakan kesempatan untuk menggali lebih dalam setiap gangguan kebutuhan manusia tersebut yang kemudian disesuaikan dengan pasien kelolaan. Laporan pendahuluan (LP) ini meliputi pendahuluan (Latar belakang dan tujuan), pengertian, etiologi, factor predisposisi/factor pencetus, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, pathway, pengkajian, diagnose keperawatan yang mungkin muncul dan tidak lupa dengan rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan(criteria hasil, intervensi dan rasional) dengan patokan buku nanda, NOC dan NIC.
Semua point tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan dasar manusianya, bukan secara medis. Sehingga kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai gangguan KDM tersebut dan dapat dengan mudah memberikan intervensi yang sesuai dengan kondisi klien kita. And tentunya to be Professional Nurse dunkz..Siap…???
Selian itu juga ada beberapa lampiran ataupun format penilaian yang harus digandakan sebanyak 3 kali (karena setiap pecan kami harus mengumpulkan lembaran-lembaran tersebut) sebagai penilaian tugas ataupun sikap selama di ruangan. Saya selama 3 minggu berada di ruang Bougenville (penyakit dalam wanita), ruang Dahlia (bedah pria) dan juga ruang Melati (penyakit dalam campuran). Dari ketiga ruangan tersebut memiliki keunikan tersendiri dan meninggalkan kesan tersendiri. Termasuk pasien yang plus (sebutan pasien meninggal). Entah kenapa, setiap ruangan pasti aja ada 1 pasien yang meniggal. Menjadi pelajaran baru bahwa
kematian memang gak ada yang bisa memprediksi, kondisi kita yang sehatpun bisa meninggal dalam kondisi dan situasi yang telah Alloh tentukan. Berbekallah Iman dan taqwa yang akan menjadikan kita insya Alloh berada di jannah-Nya kelak.
Yang gak kalah ketinggalannya ialah kekompakan kelompok maupun gerbong (istilah pembagian kelompok besar) dalam menjalankan semua aktifitas yang akan dijalankan selama periode satu tahun ini. Gimana enggak, kalo gak ada yang koordinir ataupun kepedulian bersama, maka profesi ini akan hancur kawan. Ingatlah bahwasannya sebatang lidi tidak akan bermakna lebih dibandingkan dengan sekumpulan lidi yang memiliki manfaat lebih banyak dibandingkan hanya sebatang. Begitulah
persaudaraan yang terasa lebih akrab saat profesi. Mulai dari melobi dosen, pengumpulan biodata, mengerjakan tugas, pengumpulan tugas, foto profesi, yudisium, pembelian perlengkapan kesehatan, mengejar lebaran bersama keluarga sampai nginep bareng serta semua moment yang gak akan pernah terlupakan, karena kita menyimpannya di dalam memori yang paling dalam.
Masih banyak memori yang belum bisa terungkapkan dalam goresan pena ini. Biarlah ingatan kami ini yang menjadi saksi sejarah diari kehidupan kami yang telah tertanam perlahan dan akan kami tuai di hari kelak dan menjadikan kami lebih dewasa dalam hadapi berbagai permasalahan hidup.

Post a Comment

0 Comments