Jadi Perawat kudu Siap Jijik

Ini sedikit curhatan beberapa temen yang sempet mampir aja pas praktek. Curhatan mengenai hilangnya jati diri sebagai perawat. Ternyata masih banyak juga diantara kita yang masih belum memahami lahan kerja yang ada di lapangan (dalam artian tempat praktek). Yupz, kalo yang namanya pertama mungkin kita masih ngerasa jijik dengan semua hal-hal sepele mengenai kebutuhan dasar manusia yang seharusnya dilakukan orang lain dengan mandiri. Namun, karena kita sebagai perawat dan memiliki sebuah amanah untuk memberikan pelayanan kepada pasien, maka apapun yang klien rasa tidak dapat memenuhinya, kita sebagai perawat harus siap mengajarkan atau membantu memenuhi kebutuhan mereka. Mulai dari yang namanya membantu untuk pemenuhan kebutuhan BAK (buang air kecil), BAB (buang air besar), mengganti infuse, membersihkan luka, atau sekedar membantu klien membersihkan gigi. Ya, itulah beberapa dasar keterampilan yang memang harus dimiliki bagi seorang perawat.
Hal ini tentunya gak hanya bagi mereka yang menjadi praktisi di lapangan, tapi juga Anda yang memang tertarik di dunia akademik. Mau gak mau Anda harus memiliki keterampilan tesendiri dari semua kebutuhan dasar tersebut. Ya..bagaimana kita mau mengajarkan adik-adik perawat kalau kita sendiri aja masih gagap dengan yang namanya nyuntik, nginfus atau sekedar mengganti balutan dalam perawatan luka. Lebih sepelenya lagi bagaimana kita tetap mempertahankan sarung tangan atau peralatan kesehatan dalam kondisi steril.
Memang seh ketika kita belum menyiapkan diri alias belum memiliki niatan kuat menjadi perawat, maka semua itu masih sebagai sesuatu yang menakutkan dan menjijikan untuk dilakukan. Oleh karena itu, gak ada kata terlambat untuk meluruskan niat dan membulatkan tekad bahwa menjadi perawat adalah lading amal terbesar dan anugrah terindah bagi kita untuk mengabdikan diri sebagai sosok yang senantiasa ikhlas, sabar dan pengertian terhadap orang lain. Siap jadi perawat??Bismillah…

Post a Comment

0 Comments