Minal ‘aidin wal faizin

Oleh : Muhammad Badrushshalih 

Setiap lebaran, kalimat minal ‘aidin wal faizin  merupakan kalimat yang sering didengarkan. Kayaknya kurang afdhol deh kalo lebaran gak ngeluarin neh kata. Dan sempat penasaran juga sama arti sebenarnya dari kalimat ini. Bahkan sempat tanya juga sama bapak apa arti kalimat itu. 
Ketika mendengarkan temen yang ngucapin minal ‘aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan bathin  ya..secara sepintas seh emang tuh kalimat mirip-mirip juga kalo diartikan  Tapi, seingat saya waktu belajar bahasa Arab, ada kata yang gak sesuai deh kalau memberikan arti tersebut. 
Saking penasarannya, akupun mencoba mencari tau ke Om Google. Dan ternyata mohon maaf lahir dan bathin BUKAN arti dari minal ‘aidin wal faizin. So, apa dong arti sebenarnya???Marilah kira sedikit cari tau kebenarannya yu...
Kalimat minal ‘aidin wal faizin ternyata bukan berasal dari kebiasaan orang Arab dalam memberikan ucapan ketika lebaran tiba lho. Nah lho, arti ucapan itu sendiri aja belum ketahuan, eh malah bukan kebiasaan orang 'Arab yang notabenenya tuh tulisan berbahasa 'Arab. Hemm....kita gali artinya dulu aja kali yeah....


Makna minal ‘aidin wal faizin 
Nah, kalo sudah berbicara masalah makna, mau gak mau kita akan belajar sedikit bahasa 'Arab ya...Jangan alergi dulu. Karena kalau sudah alergi, nanti kita gak bakalan tau deh arti sebenernya kalimat yang seing kita denger atau bahkan sering kita ucapin.
Kita lihat dua kata utama dari kalimat minal ‘aidin wal faizin. Kita lihat yang dicetak lebih tebal. 'Aidin merupakan isim fa'il (pelaku/subjek) dari kata 'aada. 'Aidin atau 'Aidun itu bentuk jamak (plural) dari 'aid, yang artinya "yang kembali" (isim fa'il).
'aada = ia telah kembali (fi'il madhi).
Ya'uudu = ia tengah kembali (fi'il mudhori)
'audat = kembali (kata dasar)
'ud = kembali kau! (fi'il amr/kata perintah)
'aid = ia yang kembali (isim fa'il).
Untuk kata yang pertama sudah paham kah??kalo belum nanti kita simpulkan di belakang saja ya???kemudian kita memahami arti faizin. Faizin merupakan isim fa'il dari faaza (past tense/kalimat lampau) yang artinya "sang pemenang".
Faaza = ia [telah] menang (past tense)
Yafuuzu = ia [sedang] menang (present tense)
Fauzan = menang (kata dasar).
Fuz = menanglah! (fi'il amr/kata perintah)
Fa'iz = yang menang.
'Aid (yang kembali) dan Fa'iz (yang menang) bisa dijamakkan menjadi 'Aidun dan Fa'izun. Karena didahului "Min" huruf jar, maka Aidun dan Faizun menyelaraskan diri menjadi "Aidin" dan "Faizin". Sehingga lengkapnya "Min Al 'Aidin wa Al Faizin". Biar lebih mudah membacanya, kita biasa menulis dengan "Minal Aidin wal Faizin".

Nah,, kalo minal ‘aidin wal faizin diartikan secara keseluruhan memiliki arti 'Semoga anda termasuk (bagian dari) orang-orang yang kembali kepada fitrah kesucian dan termasuk (bagian dari) orang-orang yang mendapatkan kemenangan'.

Jadi  minal ‘aidin wal faizin bukan lagi memiliki arti mohon maaf lahir dan bathin lho ya...Para Sahabat Rasulullah biasa mengucapkan kalimat Taqobalallaahu minnaa wa minkum di antara mereka. Arti kalimat ini adalah semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian. Maksudnya, menerima amal ibadah kita semua selama bulan Ramadhan. Para sahabat juga biasa menambahkan: shiyamana wa shiyamakum, semoga juga puasaku dan kalian diterima. Lebih enak lagi kan mendo'akannya...Terserah mau mendo;akan apa terhadap sudaramu, yang pasti kita tau artinya lho ya, daripada nanti ditanya malah salah jawab kan lebih parah lagi...he..he...sekarang ilmu sudah tersebar luas kawan, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya saja. Otre...!!!

dari berbagai sumber

Post a Comment

0 Comments