Jakarta With Love : Sepekan di Jakarta

Jakarta With Love adalah sebuah tag baru di blog saya ini yang saya buat khusus semua cerita selama belajar di Ibu Kota tercinta. Cerita kehidupan yang tentunya membuat diri (insya Alloh) semakin dewasa menjalankan kehidupan ini. Bukan hanya hidup, tapi menikmati kehidupan. Sehingga waktu yang dilalui tidak hanya berjalan sia-sia. 
Sepekan tinggal di Jakarta (kembali), teringat semua memori bersama rekan-rekan profesi yang beberapa waktu lalu kami melewati waktu tiga pekan belajar mengenai jantung. Banyak kenangan yang telah tercipta dan kini kembali terlintas mengenang semua tempat yang menjadi kenangan kami. Semuanya akan senantiasa tersimpan dalam ingatan (insya Alloh). Namun kini, dalam 'suasana yang berbeda' akan kubuat kenangan baru dalam space memori otak ini. Bukan hanya hitungan hari atau pekan ataupun bulan. Karena insya Alloh dalam waktu yang cukup lama, ku akan tinggal lebih lama dengan 'suasana yang berbeda'. Alloh menakdirkan saya bekerja di tempat dimana saya mengenalnya bersama rekan-rekan profesi mengenal jantung.

Perjalanan Cirebon-Jakarta
Cerita sepekan tinggal di Jakarta (kembali) dimulai ketika saya akan memulai berkumpul bersama rekan-rekan CPNS (25 Januari 2011). Saya datang di Jakarta sehari sebelum pertemuan itu dimulai. Kereta Cirebon Express Eksekutif am 6.15 menemani perjalanan saya hingga sampai di Stasiun Gambir jam 9.30. Perjalanan yang nyaman. Gimana enggak, kereta ini nyaman banget. Sifasilitasi dengan AC, kursi yang nyaman, sumber listrik bagi yang ingin men-charge ponselserta plus bantal juga. 
Sampai di Gambir langsung cari mushola untuk rehat sejenak menenangkan hati dan pikiran. Air wudhu  dan sujud di pagi menjelang siang membuat lelah yang ada hilang. Setelah merasa segar, langsung mencari kendaraan yang akan membawa saya ke tempat saya tinggal selama di Jakarta. Ya, rekan saya, Joko sudah menanyakan posisi saya berada. Langsung saja saya memastikan segera sampai di mess beliau.
Saya kebingungan ketika mengubungi beberapa nomor ponsel rekan-rekan, karena nomor mereka ada di ponsel Nokia 3500C yang saat itu kuistirahatkan karena dia ngambek. Alhamdulillah, ada beberapa nomor yang masih tersimpan di sim card. Jadi bisa menjadi sumber informasi deh. Beberapa nomor yang saya butuhkan saat itu adalah nomor taxi yang sudah menjadi langganan kami ketika profesi. Ya, beliau orang jawa yang saya rasa enakan dan lebih mudah ketika ke tempat tujuan dengan orang yang dikenal. Apalagi Jakarta tempat yang belum saya kenal banyak. Banyak 'cerita aneh' yang membuat saya waspada ketika berada di sana.

Jakarta...I'm coming...
Nomor temen yang diminta tak kunjung datang. Tukang ojek dan juga supir taxi menghampiri saya. Anehnya, mereka kekeuh untuk menghantarkan saya meskipun mereka tidak tau tempat yang saya tuju. Aneh memang, gimana bisa mereka menawarkan harga jasa mengantarkan saya, sedangkan mereka sendiri gak paham tempatnya. Alhasil bus trans jakarta menjadi pilihan saya untuk ke mess Joko. Cukup ingat jalur trans jakarta dari gambir menuju mess. Dari depan Stasiun Gambir menuju shelter Harmoni - Lebak Bulus- Turun di shelter RS Harapan Kita depan RS (karena sekarang sudah ada jalur busway koridor 9, Pinang Ranti-Pluit). Jadi lebih nyaman aja deh tinggal di Jakarta.
Saya yang turun di depan RS langsung menuju RS Dharmais tempat saya janjian dengan Mas Ishlah (temen  dari Kudus). Kemudian langsung menuju mess dijemput Joko. Di mess sudah ada Mas Syaeful,  Mas Untung dan Yudhistira yang datang lebih awal dan tengah istirahat. Air conditioner mess menetralkan tubuh yang terpapar panasnya mentari siang itu.

Hunting Kosan
Setelah rehat sejenak, sholat dhuhur, kami (Syaeful, Ishlah, Yudis) langsung hunting kosan. Macem-macem juga kosan di Jakarta. Harganya seh kisaran 300-500/orang. Ada yang kosan dan juga kontrakan. Kalau kosan ini tersedia untuk sendirian, berdua atau bertiga. Lebih banyaknya seh maksimal berdua. Fasilitas umum yang disediakan berupa kasur, lemari, meja belajar. Kamar mandi sesuai dengan harga. Ada yang di luar dan dalam kamar. Hingga waktu ashar kami pasrah, karena belum juga mendapatkan tempat yang cocok. Akhirnya rehat sejenak untuk ashar dan kami lupa belum makan siang. Batagor langganan saya sewaktu pelatihan selama profesi menjadi sasaran kami. Dengan lima ribu rupiah sudah cukup kenyang.
Setelah cukup jenuh mencari kosan yang dapat menampung kami berempat, akhirnya dipertemukan juga dengan kosan yang ternyata tidak jauh dari RS. Malah lebih deket dari kosan yang sudah kami tanyakan  (ada kamar kosong) sebelumnya. Kami tinggal berempat dalam satu kamar yang ukurannya cukup lebar dan tentunya sangat nyaman. Kamar ini kami sewa selama sepekan sebelum mendapatkan kamar yang lebih layak untuk beberapa waktu ke depan. 

Hari kedua di Jakarta, hari Pertama Pertemuan
Hari ini kami kumpul di auditorium untuk pengarahan. Beberapa hasilnya yaitu saya dijadikan ketua kelas (terima kasih teman-teman atas amanahnya), diadakan seleksi internal yang meliputi psikotes, interview, tes kesehatan (pemeriskan lab dan rontgen), pemeriksaan fisik, serta orientasi selama  3 hari. Setelah itu maen ke  OK (Operatie kamer = Ruang operasi (bahasa Belanda)). Seru juga OK. Meskipun belum sempat masuk ke ruanganan inti, tapi cuma lihat video langsung pelaksanaan operasi saat itu.
Setelah diskusi langsung pulang dan nyari kosan lagi bareng-bareng (tambah mas Deka dan Mas Untung). Alhamdulillah kami mendapatkan kosan baru untuk berenam dengan fasilitas sekamar berdua dan tiap kamar berisi kasur 2 buah, bantal dan guling masing-masing 2 buah, kipas angin, meja belajar, lemari baju, gantungan pakaian. Dalam rumah itu kami berada di lantai 2 dengan jumlah kamar 4. Sehingga tersisa 1 kamar kosong. dalam lantai 2 tersebut kami difasilitasi AC (Air conditioner), kamar mandi, WC, meja strika dan juga strikaan, alat makan lengkap. Lebih nyaman deh pokoknya..

Hari ke-3 hingga ke-7
Jenuh juga ternyata tinggal di kota besar tapi gak ada kegiatan. Aktivitasnya banyak dihabiskan di kosan. Karena memang malas untuk keluar. Panas. Apalagi kalo ada temen yang ngajak hangout. Mikir berkali-kali.  Beberapa yang terlintas adalah panas, macet, gak ada duit..hahahaha. Tapi, mending juga seh jalan-jalan. Ngilangin jenuh. Beberapa tempat yang dikunjungi selama sepekan awal ini diantaranya adalah pasar tanah abang, Blok M, kumpul dengan temen-temen UNSOED di Kuningan.


KA Cirebon Express Eksekutif

CPNS Ngantri Nunggu Panggilan Interview

Iseng Foto Parkiran RS ^^

Menu Buka Puasa (senin) Pertama di Jakarta

[Kiri} saya, Yudi, Islah di beranda Masjid Tenabang

Makanan ini lumayan euy, 13 ribu boo..(di Tenabang)
kapok, dan gak akan beli lagi deh

Inilah Jakarta, tepi jalan Tenabang
'Mencari sesuap nasi dengan mengumpulkan barang bekas'

Inilah Jakarta, tepi jalan Tenabang
'sang ibu memandikan anaknya'

Busway jalur 9 bareng oreng Cirebon juga neh ternyata

Pasar Tumpah samping RS
(2 pekan sekali)

Reuni Temen di Kuningan, Jakarta

Post a Comment

0 Comments