Kakakku kok manja??

Dek, itu infusnya habis!!!”, ujar seorang perawat kepada temanku siang itu. Hemm…dengan sedikit kesal ia menuju ruangan mengganti infuse pasien. Gimana enggak, lagi asyik-asyiknya ngegarap askep, eh...malah diganggu. Sebenernya seh waktu itu lagi longgar-longgarnya aktivitas. Ya...itu saatnya saya dan temen-temen melakukan aktifitas bebas (dalam artian melakukan aktifitas sesuai kegiatan ruangan lho), temasuk mengisi lembar implementasi terhadap pasien keloaan. Eh...lagi sibuk-sibuknya (lebih longgar dari perawat yang merintah) ngisi askep (lembar implementasi) pasien kelolaan, tiba-tiba aja perawat yang lagi duduk di nurse station (ruang jaga perawat) itu saenake dhewek nyuruh-nyuruh. Padahal saat itu dia lagi asyik-asyiknya ngeGame atau SMS. Entah apa yang dia lakukan, pastinya dia duduk nyantai sembari menggenggam ponselnya. saat itu dia bergegas menuju ruangan.
Yupz, Entah kenapa juga senioritas itu ada dimana-mana, termasuk di rumah sakit. Saya kira senioritas itu hanya ada di kampus saat ospek atau MOS (masa orientasi siswa). Memang aneh, kok zaman kayak gini masih ada orang seperti itu, merasa lebih bisa, merasa lebih senior, merasa lebih berpengalaman. Hmm..ngerasa enggak enak aja didengar. Sebagai adik, melihat sikap seperti itu nampaknya yang membuat citra PERAWAT jlek. Sikap jutek, sombong, merasa lebih mengerti, kurang sopan. SATU KATA : KURANG BERETIKA . Tentunya bukan maksud mengguri, tapi saya juga masih belajar mengenai etika itu sendiri, teringat pesan seorang dosen yang mengingatkanku akan ETIKA ini. Semoga Alloh memberikan balasan yang setimpa buat beliau.
Tentunya hal ini yang menjadi pelajaran bagi saya yang ditunjukkan oleh Alloh sikap-sikap aneh tersebut. Hal ini bukan subjektifitas saya pribadi, tapi ini keluhan dari pasien dan beberapa keluarga pasien yang sempat kusempatkan berbincang dan bercanda bersama mereka untuk berbagi.
Ungkapan terakhir yang ada dalam benakku adalah ”Kak, kok dirimu manja???Kakak seharusnya bisa melakukannya sendiri. Kakak lebih berpengalaman, kakak bisa bimbing saya???”, tanpa diikuti perasaan emosi mendalam..he..he..

Post a Comment

0 Comments