Melupakanmu Sayang

Hari berganti hari. Waktu cepat berlalu. Begitu jua dengan jiwa ini. Berbagai noda kelam yang menghantui dimanapun, kapanpun kuberada tak jua lepas dari diri ini. Memang kau harus senantiasa kuingat, karena dengan mengingatmu ku tersadarkan smakin memuncak kealpaan yang kulakukan mengisi waktu hingga kumencoba menutupimu dengan selimut surga yang menjadi musuh bebuyutanmu. 
Akupun tak ingin Kau menegurku karena selimut yang kuamblil bukan hak milikku. Kini, ijinkanku melupakanmu, sayang.

Post a Comment

0 Comments