Sejarah Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto | banyumas

Oleh : Muhammad Badrushshalih

Pada tahun enam puluhan, perguruan tinggi negeri di Indonesia masih sangat terbatas dan keberadaannya hanya di kota-kota besar seperti UGM di Yogyakarta, Ul di Jakarta, IPB di Bogor, ITB di Bandung dan perguruan tinggi lainnya. Oleh karenanya, para orang tua yang ingin mendukung putra putrinya melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi harus menyediakan biaya yang cukup besar baik untuk biaya studi maupun biaya hidup yang harus kost jauh dari orang tua. Berdasarkan hal tersebut,maka masyarakat di wilayah Banyumas berkeinginan untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi untuk memenuhi harapan putra-putri masyarakat di Karesidenan Banyumas (Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara) yang ingin melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

Keinginan tersebut bergayut dengan keinginan masyarakat untuk mendirikan Monumen Hidup sebagai pernyataan hormat dan bentuk penghargaan kepada almarhjam Panglima Besar Jenderal Soedirman atas jasa dan pengorbanan serta dharma bhaktinya kepada bangsa dan negara yang diwujudkan pada perang kemerdekaan Rl.

Keinginan masyarakat yang semakin kuat untuk mendirikan perguruan tinggi juga mendapat dukungan Angkatan Darat. Dukungan tersebut juga sebagai wujud dan sumbangsih Angkatan Darat kepada masyarakat Banyumas yang telah berjasa dalam ikut serta menumpas gerombolan DI/TII di daerah Banyumas. Selain itu, semua keinginan masyarakat Banyumas untuk ikut serta berpartisipasi mendirikan perguruan tinggi adalah sebagai bentuk tanggungjawab dan keikutsertaannya menyediakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan Pembukaan UUD1945.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka dibentuklah Panitia Pendiri Perguruan Tinggi (PPPT) yang kemudian dalam perkembangannya PPPT berubah manjadi Panitia Pendiri Universitas yang mengambil nama seorang putra Bangsa asal Banyumas yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Selanjutnya Panitia Pendiri Universitas menggunakan nama Panitia Pendiri Universitas Jenderal Soedirman (PP Unsoed). Berkat kegigihan PP Unsoed dan usaha-usaha yang telah dilaksanakan oleh Yayasan Pembina UNSOED, maka melalui SK Menteri PTIP No. 121 tanggal 20 September 1962, berdirilah Fakultas Pertanian yang merupakan embrio berdirinya Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) di Purwokerto. Fakultas Pertanian tersebut saat itu masih di bawah naungan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.

Atas Rahmat dan Karunia Tuhan Yang Maha Esa, dan atas usaha yang gigih dari para Pengurus Yayasan Pembina UNSOED dengan dukungan masyarakat serta berbagai pihak, maka dengan Surat Keputusan Presiden No. 195 tanggal 23 September 1963 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan llmu Pengetahuan (PTIP) No. 153 tanggal 12 September 1963, lahirlah Universitas Negeri Jenderal Soedirman pada tanggal 23 September 1963 di kota Purwokerto. Peresmian berdirinya Universitas Negeri Jenderal Soedirman dilakukan oleh Menteri PTIP Prof Dr. Ir. Tojib Hadiwidjaya pada hari Minggu tanggal 27 Nopember 1963 di rumah dinas Residen Banyumas di Purwokerto.

Setelah Fakultas Pertanian berdiri lebih kurang 1 (satu) tahun, pada tahun 1963/1964 berdirilah Fakultas Biologi dan Fakultas Ekonomi dengan SK Menteri PTIP No. 127/1963 tanggal 9 Oktober 1963. Selanjutnya Fakultas Petemakan dibuka dengan SK Menteri PTIP No. 257 tanggal 3 Desember 1963 yang merupakan penyerahan dari Fakultas Peternakan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta kepada UNSOED.

Pada tahun ajaran 1981/1982 dengan SK Presiden No. 50/1982 tanggal 7 September 1982 Fakultas Hukum secara resmi dibuka. Kemudian pada tanggal 17 Mei 1984 dengan SK. Dirjen Dikti No. 29/DIKTI/Kep/1984 Fakultas llmu Sosial Politik berdiri. Di samping 6 Fakultas tersebut, Unsoed juga membuka beberapa program Diploma tiga antara lain D3 Administrasi Keuangan, D3 Kesekretariatan dan D3 Akuntansi di bawah Fakultas Ekonomi, Program D3 PTUP di bawah Fakultas Petemakan, Program D3 Bahasa Inggris di bawah naungan Unit Pelaksana Bahasa, Program D3 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di bawah naungan Fakultas Biologi, Program D3 Manajemen Agribisnis dan Program D3 Perencanaan Sumberdaya Lahan di bawah Fakultas Pertanian, Program D3 Bahasa Mandarin dan Program D3 Kesehatan Lingkungan.

Selain Fakultas dan Program D3 tersebut di atas Unsoed juga membuka Program S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi. Sejak tahun akademik 1994/1995, Unsoed membuka Program Pasca Sarjana (S2) untuk program-program Magister Manajemen, Ekonomi Manajemen, llmu Administrasi, Ekonomi Pembangunan, llmu Tanaman, Sumberdaya Ternak, llmu Lingkungan, Biologi dan llmu Hukum.

Mulai tahun ajaran 1999/2000, UNSOED secara bersamaan membuka Program S1 Ekstensi Fakultas Hukum, Program S1 Ekstensi Administrasi Negara FISIP serta Program Studi MIPA (S1 Kimia dan S1 Matematika). Fakultas ISIP, di samping PS Sosiologi dan Administrasi Negara yang telah ada, juga telah membuka PS llmu Komunikasi. Dalam pengembangannya juga telah dibuka Program Sarjana Teknik (Teknik Sipil dan Elektro), Perikanan dan Kelautan (Manajemen Sumberdaya Perairan, Budidaya Perairan dan llmu Kelautan), Program Pendidikan Dokter, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan dan Farmasi Bahasa dan Sastra (Bahasa & Sastra Indonesia dan Bahasa & Sastra Inggris), Teknik Pertanian, Hortikultura, Fisika dan Program Studi Geologi.

Dalam perjalanannya Unsoed selalu berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi antara lain melalui penambahan fakultas dan program studi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat agar dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara.
Dalam rangka menata organisasi dan tatakerja UNSOED, maka berdasarkan SK Rektor No.Kept. 122/H23/OT/2007 tanggal 19 April 2007, Program Pendidikan Dokter, Kesehatan Masyarakat, Farmasi dan Keperawatan digabung menjadi Fakultas Kedokteran dan llmu-llmu Kesehatan UNSOED. Sedangkan Program Sarjana Teknik, MIPA dan PSPK berdasarkan SK Rektor No.Kept. 239/H23/OT/2007 tanggal 4 Juli 2007 digabung menjadi Fakultas Sains dan Teknik UNSOED. Bertambahnya dua fakultas tersebut, maka sampai saat sekarang UNSOED telah memiliki 8 Fakultas. Selain itu (dalam proses) Program Sarjana Bahasa dan Sastra serta Program D3 Bahasa Inggris menjadi Jurusan llmu Budaya di Fakultas ISIP UNSOED. Berikutnya berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 28/Dikti/Kept./2002 tanggai 5 Juni 2002 tentang Penyelenggaraan Program Regular dan Non Reguler di Perguruan Tinggi.

Post a Comment

2 Comments

Terima kasih atas kunjungannya