Taman Balita Islam Fatimatuzzahra

Oleh : Muhammad Badrushshalih


Membentuk manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang positif, manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang terampil hidupnya, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab, dan manusia yang mau dan mampu berperan serta sebagai hamba yang menjadi rahmat bagi sekalian alam adalah dasar didirikannya Taman Balita Islam Fatimatuzzahra (TBIF) oleh Unit Pemakmuran Masjid (UPM) Bina Keluarga, Anak dan Mualaf (BKAM) pada 14 Januari 2003. Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Islam yang menempati lokasi di Masjid Fatimatuzzahra, Grendeng, Purwokerto ini adalah sebagai bentuk pendidikan anak usia dini (PAUD) yang kini sedang in di tengah-tengah masyarakat.
“PAUD merupakan suatu pembinaan kepada anak-anak sejak usia dini melalui pemberian stimulasi (rangsangan) pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar pada tahap selanjutnya. Aspek PAUD yang diberikan kepada anak meliputi aspek pendidikan, kesehatan, gizi. Aspek psikososial meliputi fisik, imajinasi, seni, sains, bahasa, kognitif, afektif, dan sosial, “ujar Cecep Supriatno, S.Pt., Kepala Sekolah TBIF.

Pendidikan, imbuh Cecep, merupakan tanggung jawab orangtua, sekolah, dan masyarakat. Sekolah sebagai sebuah institusi adalah pelaksana langsung proses pendidikan. Sedangkan orangtua dan masyarakat sebagai pihak pengguna dan penikmat hasil pendidikan perlu diberdayakan. Pemberdayaan orangtua dan masyarakat dalam proses pendidikan dititikberatkan pada peran serta mereka dalamn penyamaan perlakuan terhadap anak didik serta dalam jalannya proses pendidikan. Mereka bisa menjadi fasilitator, evaluator, donatur bahkan menjadi sumber belajar. Program pendidikan terpadu menjadi salah satu wahana untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab orangtua, sekolah, dan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Program unggulan
Saat ini, jumlah anak didik yang belajar di TBIF sebanyak 34 anak yang terbagi dalam lima kelompok usia, yakni kelompok usia 0 – 2 tahun, 2 – 3 tahun, 3 – 4 tahun, 4 – 5 tahun, dan 5 – 6 tahun dengan jam efektif mulai 07.30 hingga 11.30. Peraih juara III Alat Permainan Edukatif Kreatif dan Gerak & Lagu Tutor PAUD tingkat Kabupaten Banyumas 2007 ini memiliki program unggulan berupa green education (mendidik anak agar peduli lingkungan), inklusi school (anak-anak yang abnormal belajar bersama dengan anak-anak yang normal), dan lain-lain. Sampai saat ini, TBIF yang memiliki slogan: sekolah rekreatif untuk belajar yang menyenangkan ini telah menjalin kemitraan untuk kegiatan outdoor dengan beberapa instansi, diantaranya adalah dengan experimental farm Fakultas Peternakan Unsoed, Taman Kota Purwokerto dengan tema: Hutanku, sentra produsen “Sandal Banaran” Karanglewas, Purwokerto, serta Area Perkebunan Rakyat Desa Pamijen dengan tema: Alam Berbicara dan kegiatan renang siswa rutin setiap dua bulan. Semuanya itu hanya dengan membayar iuran Rp 90.000,-/bulan.

Sementara itu, kemitraan dalam penyelenggaraan kegiatan diantaranya dengan Bank Mandiri, BRI, Kejaksaan pada hajatan Roadshow Parenting 2007, dan pada tahun yang sama diselenggarakan Talkshow: Positiove Parenting dengan menghadirkan penulis tenar Muhammad Fauzil Adhim yang dilaksanakan TBIF bersama Smile Event Organizer (SEvO) Purwokerto, Nestle Indonesia, Pusat Busana Muslim Azzahra, PT Dexa Medica (Stimuno), dan Bank Syariah Mandiri. Bahkan pada bulan Mei kemarin TBIF baru saja menghadirkan artis dan model Ratih Sanggarwati dan Dewan Pengasuh Komunitas Rumah Cinta (KRC) yang juga penulis Irawati Istadi.

Hebatnya lagi, “Pada tahun 2006 dan 2007, TBIF ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas untuk menyelenggarakan Magang Kader Pos PAUD UNICEF yang diikuti oleh 64 peserta dan pada tahun 2007 oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah TBIF ditunjuk untuk menyelenggarakan Program Magang bagi Tenaga Pendidik Program PAUD Lembaga PAUD Jalur Non Formal dengan jumlah peserta 16 orang, “ungkap Cecep yang lulusan Fapet Unsoed sembari menambahkan kedua kegiatan tersebut diikuti peserta yang berasal dari wilayah Jateng bagian Selatan, seperti Barlingmas Cakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) plus Wonosobo.

Meskipun boleh dibilang sudah mapan, namun Cecep yang kelahiran Cirebon mengakui bahwa TBIF masih menghadapi kendala. Diantaranya adalah kendala berupa publikasi kegiatan, meskipun berbagai upaya dilakukan seperti leaflet, spanduk, dan layanan SMS, namun jumlah peserta kurang menenuhi target. Adakah yang bisa membantu??? (mas)

Fasilitas Pendidikan
· Saung Bambu (akses udara cukup dan alami)
· Lab edutainment (education & entertainment)
· Perpustakaan “asyik baca” untuk anak & orangtua
· Peralatan audio visual & multimedia
· Lahan flora (kebun & bunga)
· Kajian rutin bagi orangtua siswa
· Biro konseling keluarga & anak
· Radio Mafaza FM . Klinik kesehatan . Playground
· Mini Market . Kolam ikan . Masjid

Kegiatan Penunjang
. renang . outdoor . berkebun . berkemah . family day
. special day . outbond kids . special month
. parenting club . sekolah malam . roadshow parenting class
. dokter umum & dokter gigi . media interaktif dengan konsultan ahli

Post a Comment

0 Comments